“Momentum natal ini, sebaiknya kita gunakan sebagai sarana untuk kembali pada ajaran kasih yang firmankan oleh Tuhan dan dicontohkan oleh para Rasul”.
Morotai hari ini terasa aman, damai dan tentram. Perasaan damai itu diungakpan Pj. Bupati Pulau Morotai saat menghadiri perayaan Natal di Desa Sambiki Baru, Morotai Timur (29/ 12/ 2022). Mengingat pada dua dekade lalu, Morotai pernah dilanda krisis sosial yang menyeret umat beragama pada puncak disharmonisasi.
Terlepas dari hubungan kausalitas apa yang memicu krisis sosial pada masa lalu, Pj Bupati Morotai peringatkan warga untuk memupuk kebersamaan, selektif mencerna informasi, terutama yang bernada provokatif dan menyesatkan (di dunia maya), karena ditakutkan akan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan memicu hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pada masa lalu, kita sempat diperhadapkan pada satu fase krisis sosial yang kita semua dapat rasakan akibatnya. Fase di mana kita semua berada pada titik nadir keharmonisan. Tanpa kita sadari, kondisi tersebut telah menggeser paradigma hidup berdampingan”. Ungkap Muhammad Umar Ali.
Dihadapan Warga Kristiani Desa Sambiki, Amat menghimbau, agar penganut agama-agama damai untuk kembali pada ajaran yang telah digariskan dalam kitab suci.
“Momentum natal ini, sebaiknya kita gunakan sebagai sarana untuk kembali pada ajaran kasih yang firmankan oleh Tuhan dan dicontohkan oleh para Rasul”.