PROGRAM INTERNSIP MENJADI SALAH SATU JALAN PENYEDIAAN NAKES DI MOROTAI

Dalam Program PIDI, sebanyak 12 Dokter Internsip yang akan bertugas di Morotai selama satu tahun. Dari jumlah yang ada, 6 di antaranya ditempatkan di Rumah Sakit Ir. Soekarno (RSIS), 2 (dua) orang ditempatkan di Puskesmas Morodadi, dan 2 (dua) orang di Puskesmas Sabatai.

Pemerintah Daerah Morotai melalui Dinas Kesehatan dan KB menerima penempatan tenaga dokter umum lewat Program Internsip Dokter Indonesia/ PIDI (29/5/2023). Program penugasan dokter melalui PIDI menjadi salah satu jalan penyediaan nakes di Morotai.


Bahwa Internship adalah pendidikan profesi utk pemahiran dan pemandirian dokter setelah lulus pendidikan dokter utuk penyelarasan hasil pendidikan degan kondisi di lapangan.  Di samping itu, internsip juga untuk kepentingan para dokter agar sudah siap dan mahir kelak ketika praktik mandiri.

Dalam Program PIDI, sebanyak 12 Dokter Internsip yang akan bertugas di Morotai selama satu tahun. Dari jumlah yang ada, 6 di antaranya ditempatkan di Rumah Sakit Ir. Soekarno (RSIS), 2 (dua) orang ditempatkan di Puskesmas Morodadi, dan 2 (dua) orang di Puskesmas Sabatai.

Dua belas dokter ini berasal dari 6 (enam) perguruan tinggi yaitu, Universitas Islam Bandung (UNISBA) 1 Orang; Universitas Cendrawasih (UNCEN) 1 orang; Universitas Sam Satulangi (UNSRAT) 1 orang; Universitas Hasanuddin (UNHAS) 3 orang; Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) 1 orang; dan Universitas Khairun (UNKHAIR) 5 orang.

Pemda memanfaatkan kebijakan PIDI sebagai salah satu skema penyediaan tenaga Kesehatan di fasilitas layanan Kesehatan, di samping melalui kegiatan Nusantara  Sehat yaitu penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim di Daerah Perbatasan seperti Morotai yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

Semoga dengan penempatan dokter Internsip di Morotai, dapat membantu pelayanan Kesehatan di RSUD Ir. Soekarno dan Puskesmas yang ditempatkan sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan yang lebih baik.

#Morotai
SHARE :
LINK TERKAIT