Sejarah
Admin | 02 Juli 2025 | Dibaca 36 kali

Sejarah Pulau Morotai dan Pembentukan Kabupaten Pulau Morotai

Pulau Morotai merupakan salah satu pulau di bagian utara Provinsi Maluku Utara, yang secara geografis terletak di wilayah strategis Laut Halmahera dan berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik. Sejak masa prasejarah hingga era modern, Morotai memiliki posisi penting baik dalam konteks lokal, nasional, maupun global.

Peran Strategis dalam Sejarah Nusantara

Secara historis, Morotai berada dalam pengaruh kekuasaan Kesultanan Ternate, sebuah kerajaan Islam yang berkembang pesat di Kepulauan Maluku sejak abad ke-13. Pulau ini menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Ternate sejak abad ke-15 dan memainkan peran dalam jaringan perdagangan rempah-rempah yang melibatkan para pedagang dari Arab, Cina, India, hingga bangsa Eropa. Catatan dari penjelajah Portugis dan Spanyol seperti Antonio Pigafetta menyebutkan bahwa wilayah Morotai merupakan salah satu titik kontak awal bangsa Eropa di Kepulauan Maluku (Lihat: Pigafetta, Relazione del primo viaggio intorno al mondo, 1525).

Masa Kolonial dan Perang Dunia II

Selama masa kolonial Belanda, Morotai termasuk dalam keresidenan Ternate, namun tidak menjadi pusat pemerintahan. Perubahan besar terjadi pada masa Perang Dunia II, ketika Morotai menjadi lokasi strategis dalam kampanye militer Pasifik. Pada 15 September 1944, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur mendarat di Morotai dalam Operasi Trade Wind, menjadikan pulau ini sebagai pangkalan udara utama untuk merebut kembali Filipina dari pendudukan Jepang.

Morotai dijadikan basis militer terbesar oleh Sekutu di Asia Tenggara. Sekitar 36.000 tentara Amerika Serikat ditempatkan di pulau ini, dan berbagai infrastruktur militer seperti lapangan udara, rumah sakit lapangan, serta fasilitas logistik dibangun dengan masif. Jejak peristiwa tersebut masih tampak dalam bentuk reruntuhan bangunan, bangkai pesawat, dan dokumen sejarah yang disimpan di museum lokal maupun arsip militer (Sumber: Smith, Robert Ross. The Approach to the Philippines. U.S. Army Center of Military History, 1953).

Masa Kemerdekaan dan Aspirasi Otonomi

Setelah kemerdekaan Indonesia, Morotai termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku (kemudian menjadi Maluku Utara). Namun, posisi geografis yang terpencil, kebutuhan percepatan pembangunan, serta semangat desentralisasi pasca reformasi mendorong munculnya aspirasi pembentukan daerah otonomi baru.

Melalui proses panjang aspirasi masyarakat dan evaluasi administratif, lahirlah Undang-Undang Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara, yang disahkan pada tanggal 29 Oktober 2008. Peresmian kabupaten ini dilaksanakan pada tahun 2009, ditandai dengan pelantikan pejabat Bupati dan perangkat pemerintahan pertama.

Kabupaten Pulau Morotai Kini

Akhirnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 2008, Kabupaten Pulau Morotai resmi dibentuk sebagai daerah otonom yang terpisah dari Kabupaten Halmahera Utara. Peresmian dan pelantikan pejabat bupati pertama dilakukan pada tahun 2009, menandai babak baru bagi Morotai dalam mengelola potensi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya secara mandiri.

Kini, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai terus berupaya mendorong pembangunan yang berkelanjutan, memajukan sektor pariwisata, perikanan, dan ekonomi kreatif, serta menjadikan Morotai sebagai gerbang Indonesia ke kawasan Pasifik.

Sejak menjadi daerah otonom, Kabupaten Pulau Morotai terus mengembangkan potensinya di berbagai sektor, terutama perikanan, kelautan, pariwisata sejarah dan bahari, serta pengembangan kawasan ekonomi strategis yang diarahkan menjadi bagian dari poros maritim nasional dan konektivitas Pasifik.

Pulau ini juga menjadi titik penting dalam strategi geopolitik dan geoekonomi nasional, sebagaimana tertuang dalam program pemerintah pusat melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai dan program "Indonesia Menuju Laut".


Referensi Historis:

  1. Pigafetta, Antonio. Relazione del primo viaggio intorno al mondo (1525).

  2. Smith, Robert Ross. The Approach to the Philippines. U.S. Army Center of Military History, 1953.

  3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pulau Morotai.

  4. Ricklefs, M.C. A History of Modern Indonesia since c.1200. Stanford University Press, 2008.

  5. Reid, Anthony. Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450–1680. Yale University Press, 1988.

  6. Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai, 2021.